Minggu, 29 Juni 2008

Hidup Hanya Sebuah Perjalanan

Dulu, ada seorang Kaisar yang mengatakan pada salah
seorang penunggang kudanya, jika dia bisa naik kuda dan menjelajahi
daerah seluas apapun, Kaisar akan memberikan kepadanya daerah seluas
yang bisa dijelajahinya. Kontan si penunggang kuda itu melompat ke
punggung kudanya dan melesat secepat mungkin untuk menjelajahi
dataran seluas mungkin.

Dia melaju dan terus melaju, melecuti kudanya untuk lari secepat
mungkin. Ketika lapar dan letih, dia tidak berhenti karena dia ingin
menguasai dataran seluas mungkin. Akhirnya, sampailah dia pada suatu
tempat di mana cukup luas daerah telah berhasil dijelajahinya, dan dia
menjadi begitu kelelahan dan hampir mati. Lalu dia berkata terhadap
dirinya sendiri, "Mengapa aku memaksa diri begitu keras untuk
menguasai daerah yang begitu luas? Sekarang aku sudah sekarat, dan
aku hanya butuh tempat yang begitu kecil untuk menguburkan diriku
sendiri."

Cerita ini mirip dengan perjalanan hidup kita. Kita memaksa diri
begitu keras tiap hari untuk mencari uang, kuasa, dan keyakinan diri.
Kita mengabaikan kesehatan kita, waktu kita bersama keluarga, dan
kesempatan mengagumi keindahan sekitar, hal-hal yang ingin kita
lakukan, dan juga kehidupan rohani dan pelayanan kita.

Suatu hari ketika kita menoleh ke belakang, kita akan melihat
betapa kita tidak membutuhkan sebanyak itu, tapi kita tak mampu
memutar mundur waktu atas semua yang tidak sempat kita lakukan.
Maka, sempatkanlah untuk memikirkan barang sejenak apa yang akan
kita lakukan apabila kita mati besok.

Atau apa yang akan kita lakukan jika kita meninggal dalam waktu
seminggu? Sebulan? Setahun? Sepuluh tahun? 40 tahun lagi? Bukankah
suatu hal yang menyenangkan sekaligus menyeramkan mengetahui kapan
kita akan mati? Cuma yaitu--kita tidak tahu, kita semua tidak ada
yang tahu...

Jalanilah hidup yang seimbang - Belajarlah untuk menghormati dan
menikmati kehidupan, dan yang terutama:
Mengetahui apa yang TERPENTING dalam hidup ini.

Tidak ada komentar: