Rabu, 03 September 2008

Membaca Hati

"Membaca itu tidak sekedar melihat. Sahabat yang baik akan lebih banyak
'membaca' hati kita dari pada sekedar 'melihat' keadaan kita."

Seorang anak kecil yang sedang belajar membaca, bertanya kepada ayahnya yang
sedang mengemudikan mobilnya, "Kenapa sih mobil di depan ada tulisan
BELAJAR?"
"Oh, itu berarti mobil khusus untuk belajar stir, sayang. Om yang nyopir
mobil itu sedang belajar setir mobil."
"Lalu kenapa truk yang di sebelahnya ada tulisan AWAS REM MENDADAK?"
"Maksudnya, itu untuk peringatan mobil di belakangnya, bahwa sewaktu-waktu
sopirnya bisa menginjak rem dan berhenti mendadak. Supaya tidak tabrakan!"
"Oh, maksudnya supaya kendaraan yang lain hati-hati?"
"Iya nak, benar sekali."
"Kan udah ada lampu rem yang menyala, atau lampu kedip-kedip kalau mau
belok?"
"Benar, tetapi pemilik mobil di depan mungkin merasa belum cukup untuk hanya
sekedar memberitahu kendaraan dibelakangnya dengan lampu rem atau lampu
sein! Mereka memasang tulisan di belakang agar kendaraan lain waspada. Orang
perlu membaca dari pada sekedar melihat tanda."

Benar, seperti kata si Ayah di atas.
Seperti komunikasi di jalan raya, semua orang sebenarnya dikaruniai
kemampuan untuk "melihat" tanda-tanda tetapi jarang yang mampu untuk
"membaca" tanda-tanda itu.
Ketika orang terdiam, kita hanya melihat dia sedang bad-mood, dan tidak
berusaha "membaca" apa yang terjadi dengan dirinya.
Ketika orang marah-marah, kita hanya melihat kemarahannya saja, dan tidak
pernah "membaca" dengan sungguh-sungguh ada apa di balik kemarahannya.
Kita cenderung melihat hanya "lampu rem" dan "lampu sein", tanpa pernah tahu
maksud sesungguhnya kenapa mereka menginjak rem atau menyalakan lampu sein.

Menjadi sahabat yang baik tidak hanya "melihat" mereka sebagai teman dalam
segala keadaannya, tetapi juga bisa "membaca" apa yang sedang terjadi di
dalam hati sesungguhnya, memahaminya serta ikut merasakannya.

Kita semua adalah anak kecil di atas yang sesungguhnya sedang belajar
"membaca", sedang belajar ber-empathy.

Tidak ada komentar: